Kepada team relawan dan para pecinta alam ditunggu bergabung di "Komunitas Pelestarian Alam Nusantara"

untuk seluruh anak negeri mari kita sama2 bersinergi untuk alam negeri ini yang lebih baik lagi, untuk Bandung dan sekitarnya silakan wa ke 0817433746 dan untuk Cilacap dan sekitarnya silakan wa ke 087821167882

Sosialisasi Penanaman Pohon Di 3 Desa

Dalam rangka pelaksanaan reboisasi / penanaman pohon yang akan dilaksanakan pada bulan desember 2017. kami melakukan sosialisasi di 3 Desa di Kabupaten Cilokoh

siswa / siswi SMK Komputama Majenang sedang menikmati makan siang di kebun, setelah menanam ribuan pohon

alhamdulillah....sebelum tiba waktu sholat ashar penanaman selesai yaa sahabat, terimakasih sumbangan makanannya teh ntus

Thursday, September 13, 2018

Pemeliharaan Alam Gunung Tanggeran (KOPALAN)

Cisalak, September 2018 melanjutkan pemeliharaan alam kita untuk anak cucu kita nanti, Beberapa anggota KOPALAN dibantu dengan beberapa siswa/siswi SMK sedang melakukan pemeliharaan di gunung tanggeran.
Para siswa/ siswi pun sangat bergembira dan antusias dalam mengerjakan pelestarian alam kita ini.
"Jaga Alam Kita Untuk Seluruh Generasi"







Monday, August 13, 2018

Kegiatan Pelatihan Pembibitan Pohon yang termasuk dalam rangkaian Rehabilitasi Hutan dan Lingkungan

Kegiatan Pelatihan Pembibitan Pohon yang termasuk dalam rangkaian Rehabilitasi Hutan dan Lingkungan DAS Citanduy dan P. Nusakambangan yang bertujuan untuk melatih masyarakat khususnya pemuda dalam pembuatan bibit yang akan digunakan untuk RHL.
 Kegiatan ini juga merupakan aksi penyadar-tahuan pada khalayak umum khususnya peserta betapa pentingnya HUTAN serta peran Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Adapun materi dalam pelatihan ini sebagai berikut :
- menentukan pohon yang tepat untukkegiatan RHL dengan memahami karakteristik wilayah hutan dan vegetasinya,
- berbagai macam cara pembibitan,
- penggunaan media tanam dengan perbandingan komposisi tiap media tanam. Tidak hanya itu, pengaplikasian penyemaian dan pembibitan juga dilakukan dengan menggunakan biji Durian serta stek dari pohon Beringin.


 Dilanjutkan dengan diskusi dan evaluasi serta pembagian jadwal pemantauan dan perawatan di daerah RHL gunung Tanggeran, DAS Citanduy Mari lestarikan hutan kita jika tak mau hutan tinggal cerita untuk generasi muda. Ajarkan generasi muda pentingnya alam untuk mereka! Peduli hutan, peduli lingkungan, peduli alam, peduli lautan! Salam Lestari !! 🌱

Tuesday, July 31, 2018

Pelatihan Penyemaian dan Pembibitan Pohon

Minggu, (29/7) telah dilaksanakan kegiatan pelatihan pembibitan pohondi Dusun Napel, Desa Cisalak, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap. Acara yang diinisiasi oleh Gerakan Citanduy Lestari ini dihadiri oleh sispala, mapala dan juga masyarakat sekitar. Adapun pemateri pelatihan ini oleh Bapak Wahyanto, Bapak Narso, Bapak Cakim pemateri dari BKPH Majenang.

Adapun inti dari pelatihan diantaranya mengenai cara melakukan pembibitan dengan banyak metode diantaranya membibit melalui biji-bijian, stek pohon beringin dan pinus yang mana merupakan hasil percobaan yang telah dilakukan oleh BKPH Majenang, kemudian melakukan edukasi tentang penggunaan pupuk organik. Selain itu juga pemateri memberikan panduan mengenai penggunaan media tanam yang efektif dengan perbandingan komposisi tanah, pupuk serta media tanam lain yang baik untuk pembibitan tanaman.
Acara ditutup dengan pembuatan jadwal pemantauan dan perawatan tanaman bersama sispala, mapala serta masyarakat sekitar. Pemantauan dan perawatan ini dilakukan pada tanaman rehabilitasi yang telah diselenggarakan pada tahun lalu di Gunung Tanggeran atau daerah DAS Citanduy, dengan harapan angka kematian tanaman pasca penanaman dapat ditekan selagi dilakukannya kontrol yang diadakan tiap bulannya.




Let's save our forest.. Tak ada manusia sehat tanpa lingkungan yang bersahabat. Salam Lestari!! Kita Konservasi!

Saturday, July 21, 2018

Proposal Rehabilitasi Hutan dan Lahan






LATAR BELAKANG

Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan suatu sistem ekologi yang tersusun atas komponen - komponen biofisik dan sosial (human systems) yang hendaknya dipandang sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan satusama lain. DAS Citanduy, yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Cilacap, sebagian kecil di Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan. DAS Citanduy, dapat dirinci lebih detail menjadi Sub DAS Citanduy Hulu, Cimuntur, Cikawung, Ciseel dan Kawunganten/Segara Anakan. Secara geografis kawasan ini berada diantara 108o-109o 30’ Bujur Timur dan 7o– 8o Lintang Selatan (Prasetyo,2004).

Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy mempunyai peran yang besar dalam kelangsungan perkembangan ekosistem estuari Segara Anakan. Sungai Citanduy menyuplai air tawar yang sekaligus mengandung sedimen hasil erosi yang cukup besar dan juga polutan lain yang berasal dari rumah tangga dan pertanian. Minimnya luas hutan dan tingginya pembangunan tanggul - tanggul sepanjang sungai, membuat Citanduy diperkirakan memasok sedimen ke Segara Anakan 0,74 juta m3 / tahun, atau 74% dari seluruh sedimen yang masuk ke Segara Anakan (data dari Konsorsium LPM ITB, IPB, Unpad, dan Unigal dalam Apip dkk, 2004). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa upaya penyelamatan tutupan hutan tersisa di hulu DAS harus segera dilakukan tidak hanya mencegah berkurangnya luas tutupan hutan namun juga menjamin keberadaanflora - fauna penting dari ancaman kepunahan. Salah satu upaya penyelamatan dimaksud adalah dengan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL).


Rehabilitasi lahan merupakan suatu usaha memperbaiki, memulihkan kembali, dan meningkatkan kondisi lahan yang rusak agar dapat berfungsi secara optimal baik sebagai unsur produksi, media pengatur tata air, mau pun sebagai unsur perlindungan alam dan lingkungannya (Wahono, 2002: 3). Menurut Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan, rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) bertujuan untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas, dan perananannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga (Anonim, 2008). Lahan kritis sendiri merupakan lahan yang sudah tidak berfungsi lagi sebagai pengatur media tata air maupun unsur perlindungan alam dan lingkungannya (Wahono, 2002). Karakteristik kegiatan yang kompleks mengakibatkan proses RHL perlu dilakukan dengan cermat, sistematis, dan menyeluruh.

Salah satu bentang alam hutan di DAS Citanduy yang perlu segera mandapatkan pengelolaan berupa kegiatan

rehabilitasi hutan dan lahan adalah Gunung Tanggeran di Desa Cisalak, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap dan juga di Kalijati (Kawasan Penyangga Cagar Alam Nusakambangan Barat, Kabupaten Cilacap). Kelestarian Gunung Tanggeran punya arti penting bagi masyarakat karena menjadi daerah resapan air dan sumber mata air untuk keperluan hidup masyarakat di Desa Cisalak maupun desa lain di bagian hilirnya. Perubahan vegetasi yang dulunya berupa hutan alam menjadi hutan tanaman monokultur Pinus diduga menjadi penyebab turunnya kuantitas dan kualitas air dari sumber mata air yang ada sehingga tidak mampu lagi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain menyebabkan kekeringan saat kemarau, rusaknya hutan di Gunung Tanggeran juga bisa menyebabkan erosi dan tanah longsor di hulu kemudian banjir dan sedimentasi lumpur di hilir DAS ketika musim hujan. Bencana-bencana lingkungan ini telah banyak menyebabkan kerugian material maupun nonmaterial bagi masyarakat.

Di Kalijati (Kawasan Penyangga Cagar Alam Nusakambangan Barat, Kabupaten Cilacap) telah terjadi perubahan tutupan lahan. Lahan yang sebelumnya berupa hutan alam kini secara ilegal telah berubah menjadi lahan pertanian. Di sisi lain, dalam pengelolaan kawasan konservasi, seharusnya kawasan penyangga bisa menjadi pendukung bagi kawasan konservasi. Dengan rusaknya kawasan penyangga, kelestarian Cagar Alam Nusakambangan Barat pun menjadi terancam padahal kawasan konservasi ini merupakan salah satu sisa terakhir hutan alam dataran rendah di DAS Citanduy dengan keanekaragaman hayati yang bernilai tinggi. Cagar Alam Nusakambangan Barat merupakan habitat bagi Pohon Plahlar (Dipterocarpus littoralis) yang endemik Pulau Nusakambangan dan juga habitat bagi Macan Tutul Jawa (Panthera

pardus melas) yang sudah sangat terancam punah atau Critically Endangered (CR).


Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi hutan serta lahan di DAS Citanduy (di Gunung Tanggeran dan di Kalijati) sehingga daya dukung, produktivitas, dan perananannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga.alah satu bentang alam hutan di DAS Citanduy yang perlu segera mandapatkan pengelolaan berupa kegiatan

rehabilitasi hutan dan lahan adalah Gunung Tanggeran di Desa Cisalak, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap dan juga di Kalijati (Kawasan Penyangga Cagar Alam Nusakambangan Barat, Kabupaten Cilacap). Kelestarian Gunung Tanggeran punya arti penting bagi masyarakat karena menjadi daerah resapan air dan sumber mata air untuk keperluan hidup masyarakat di Desa Cisalak maupun desa lain di bagian hilirnya. Perubahan vegetasi yang dulunya berupa hutan alam menjadi hutan tanaman monokultur Pinus diduga menjadi penyebab turunnya kuantitas dan kualitas air dari sumber mata air yang ada sehingga tidak mampu lagi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain menyebabkan kekeringan saat kemarau, rusaknya hutan di Gunung Tanggeran juga bisa menyebabkan erosi dan tanah longsor di hulu kemudian banjir dan sedimentasi lumpur di hilir DAS ketika musim hujan. Bencana-bencana lingkungan ini telah banyak menyebabkan kerugian material maupun nonmaterial bagi masyarakat.

Di Kalijati (Kawasan Penyangga Cagar Alam Nusakambangan Barat, Kabupaten Cilacap) telah terjadi perubahan tutupan lahan. Lahan yang sebelumnya berupa hutan alam kini secara ilegal telah berubah menjadi lahan pertanian. Di sisi lain, dalam pengelolaan kawasan konservasi, seharusnya kawasan penyangga bisa menjadi pendukung bagi kawasan konservasi. Dengan rusaknya kawasan penyangga, kelestarian Cagar Alam Nusakambangan Barat pun menjadi terancam padahal kawasan konservasi ini merupakan salah satu sisa terakhir hutan alam dataran rendah di DAS Citanduy dengan keanekaragaman hayati yang bernilai tinggi. Cagar Alam Nusakambangan Barat merupakan habitat bagi Pohon Plahlar (Dipterocarpus littoralis) yang endemik Pulau Nusakambangan dan juga habitat bagi Macan Tutul Jawa (Panthera

pardus melas) yang sudah sangat terancam punah atau Critically Endangered (CR).

Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi hutan serta lahan di DAS Citanduy (di Gunung Tanggeran dan di Kalijati) sehingga daya dukung, produktivitas, dan perananannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga.












Download Juga Proposal Rehabilitasi Hutan dan Lahan Disini

Monday, June 4, 2018

Kejadian jalan kabupaten amblas di ruas jalan Cisalak-Kutabima, di desa Kutabima, kec.Cimanggu,kab.Cilacap.

Kejadian jalan kabupaten amblas di ruas jalan Cisalak-Kutabima, di desa Kutabima, kec.Cimanggu,kab.Cilacap.

Waktu kejadian:
Juma'at, 1 Juni 2018
sekitar pukul 14.30 WIB.

Lokasi:
Pasir haji wilayah perhutani, desa Kutabima, RT 09/03
kec.Cimanggu

Penyebab:
hujan deras kurabg lebih seminggu yang lalu berdampak jalan reta-retak kecil, secara mendadak hari ini Juma'at,1 Juni 2018 jalan amblas seketika.

Berakibat:
jalan amblas, 5 pohon milik perhutani roboh, dan jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda 2 maaupun roda 4, arus transfortasi putus total untuk 2 desa Kutabima dan desa Karangsari juga akses jln.penghubung dengan kab.Brebes.

Volume:
p:30m, T:4m

Kerugian:
5 pohon pinus roboh milik perhutani, kegiatan tranfortasi perekonomian lumpuh.

Korban:
nihil.

Upaya yg dilakukan:
cek TKB pendataan.
Perkembangan lebih lanjut menyusul, dum.



Tuesday, May 1, 2018

Proposal



BAB I
KATA PENGANTAR


Puja dan puji syukur senantiasa terpanjat kehadirat Allah Swt., penguasa alam semesta dan penggenggam segala urusan semua makhluk-Nya. Teriring sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah limpah kepada junjungan alam, manusia teladan sepanjang zaman dan pemilik hati termulia sepanjang sejarah peradaban manusia, yang kebijaksanaanya tidak tergantikan oleh siapapun, Rasulullah Muhammad SAW.

Karena hanya atas berkat rahmat-Nya semata, hingga saat ini kita masih dapat menjadi bagian dari kehidupan dunia yang terus berputar menjalani takdir dan kehendak sang khaliq serta menjadi bagian dari masyarakat Indonesia yang dapat hidup dengan aman, rukun dan damai, diatas pondasi kebhinekaan yang dieratkan dengan landasan ideal pancasila serta landasan konstitusional UUD 1945. Kehidupan yang majemuk ini menjadikan kita senantiasa menjadi teladan bagi negara–negara lain untuk terus memelihara perdamaian dunia tentu dengan senantiasa menjaga nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi cikal bakal tangguhnya rasa nasionalisme ini.

Sebagai generasi penerus bangsa, setiap diri kita diwajibkan untuk terus melestarikan budaya luhur bangsa ini, kemudian membuat nilai tambah dalam kehidupan peradaban generasi kita agar kelak anak cucu kita merasakan manfaat kehidupan yang kita jalani dan meneruskan perjuangan kita untuk mempertahankan negeri ini hidup bila perlu 1000 tahun lagi.

Sebagaimana kita sadari bersama, bahwa penjajahan dewasa ini tidak dalam bentuk penjajahan seperti zaman penjajahan Belanda, Jepang, Spanyol dan lain-lain, maka sejatinya penjajahan masa kini lebih mengkhawatirkan karena mempunyai efek jangka panjang yang sangat berbahaya bagi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya rasa cinta tanah air dan bangsa.

Mengapa demikian? Banyak hal yang menjadi penyebabnya yakni tayangan televisi yang dapat diakses dari seluruh dunia, keberadaan gadget/hp yang aksesnya juga tanpa batas, kemudian kebudayaan barat yang datang hampir tanpa filter sama sekali serta para orang tua yang
nyaris tidak paham bahwa sesungguhnya negeri ini sedang dijajah melalui penjajahan ekonomi, sosial, budaya, ideologi, politik bahkan pertahanan dan keamanan.

Untuk itu, kendatipun mungkin langkah ini sudah terlambat, tetapi mudah-mudahan menjadi oase ditengah gersangnya penggagas kecintaan terhadap tanah air, menjadi inisiator ditengah-tengah kehidupan kita yang semakin individualistis, menjadi pemersatu ditengah-tengah hilangnya rasa kebersamaan dan mudah-mudahan sekali lagi menjadi amal jariyah untuk kita kelak menghadap kehadirat-Nya.

Bahwa Dia yang membolak-balikkan hati kita semua, bahwa Allah Swt., yang menggenggam semesta raya ini, mari ketuk hati kita untuk bersatu padu melestarikan alam raya yang sudah Dia ciptakan dengan sempurna ini.

Ayo singsingkan lengan baju, berkontribusi demi peradaban anak cucu kita kedepan. Akhirnya, taka ada gading yang tak retak, dengan segala kerendahan hati, kami memohon maaf apabila banyak tutur kata yang kurang berkenan, dan atas perhatiannya kami haturkan terima kasih.

1.1. DASAR PEMIKIRAN

Sebagaimana telah disinggung sedikit dalam kata pengantar Kopalan, bahwa kita harus bersama-sama mewujudkan kecintaan terhadap tanah air kita demi keberlangsungan masa depan bangsa ini, maka, kami berharap, komunitas ini memberikan implikasi positif yang berkesinambungan dan daya dorong yang luar biasa agar generasi penerus bangsa ini tidak terjerumus kedalam hal-hal yang merugikan diri dan lingkungannya.

Mengapa hal ini menjadi urgensi yang harus dipupuk terlebih dahulu? Setelah tadabur yang cukup lama dan berpuluh tahun masanya, kami mempunyai satu kesimpulan yang mudah-mudahan tidak keliru, bahwa seseorang yang peduli dengan alam/lingkungannya ternyata lebih menguasai persaingan kehidupan yang dijalaninya, mereka lebih peka terhadap persoalan-persoalan sosial yang menjadi bumbu dalam kehidupan ini dan tadabur alam menjadikannya tahu siapa dirinya, darimana datangnya, serta apa tugas hidupnya didunia dan kemana dia kelak akan pulang.
Kopalanusantara sejatinya sudah lahir sejak masa remaja yang dikarenakan keterbatasan akses pada waktu tersebut maka, ide ini tidak dapat terealisasi dengan nyata, namun terus hidup dalam cita-cita luhur dalam kehidupan ini. Dan, Alhamdulillah, pada 29 Juni tahun 2017 ini, Kopalan dapat berdiri kendatipun dengan segala keterbatasan yang ada maka pada tanggal 29 Juni 2017 dilakukan penanaman perdana kendatipun saat itu di musim kemarau. Atas dukungan dari teman-teman terbaiknya, serta dukungan juga dari berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu ( semoga Allah Swt., membalas segala kebaikan sahabat semua ), maka Kopalan inshaalloh akan menjadi Komunitas Pelestarian Alam Nusantara yang kedepan semoga mampu menjadi Komunitas berkelas dunia seperti halnya Greenpeace milik dunia disertai dengan niat yang lurus dan satu yakni mengabdi kepada Sang Khaliq. Semoga jalan ini senantiasa ada dalam ridho dan rahmat Allah Swt.

1.2. NAMA KEGIATAN

Penanaman 3000 pohon di bukit Tanggeran 6 titik sumber mata air “JAGA ALAM KITA UNTUK KEBAHAGIAAN SELURUH GENERASI”.

1.3. VISI DAN MISI

1.3.1.             VISI

“ Menjadi komunitas yang bertekad melestarikan alam

nusantara demi kebahagiaan seluruh generasi “

1.3.2.             MISI

1.           Memupuk rasa Kebersamaan antar anggota komunitas maupun dengan seluruh anak negeri ;

2.           Menggugah peradaban pelayanan terhadap semesta dengan pondasi keikhlasan hanya mengharap ridho-Nya semata demi kelestarian alam Nusantara tercinta.
Menghijaukan kawasan yang gundul, sebagai reboisasi guna menghindari erosi dan banjir serta berdampak meningkatkan volume air di lingkungan wilayah tersebut. Mengingat dikala musim kemarau debit air sangat drastis berkurang untuk kebutuhan sehari-hari warga sekitar.




http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html